Bachelor of Interior Design Telkom University

News

Jan
10

Memaksimalkan penggunaan ruang fasilitas publik melalui prinsip ergonomi pada SD Darul Hikam-Dago, Bandung

Oleh: Fajarsani Retno Palupi, Rizka Rachmawati, Titihan Sarihati. Program pengabdian kepada masyarakat atau biasa disingkat dengan PKM, secara rutin dilaksanakan oleh civitas akademika Telkom University dengan menggandeng mitra atau masyarakat sasar disekitar daerah Jawa Barat. Pada periode ganjil 2023-2024 kali ini mitra PKM team kami adalah SD Darul Hikam, Dago, pemenuhan terhadap kebutuhan redesign area baca dan fasilitas duduk untuk kegiatan menunggu bagi siswa sekolah dasar. Sekolah ini memiliki area depan bangunan yang memiliki banyak fungsi dan aktivitas, beberapa diantaranya adalah kegunaan untuk menunggu ketika jam pulang sekolah, area membaca dan bersantai ketika sedang tidak ada jadwal kelas, serta area yang digunakan untuk menjadi pembatas kegiatan antara area sirkulasi (lalu lalang pengguna) dan area pembelajaran berupa jadwal rutin pelaksanaan sholat dzuhur atau belajar lainnya. Team kami melaksanakan survey sebanyak 2 kali selama periode PKM berlangsung, yang pertama dilakukan untuk mendapatkan data awal dan wawancara langsung kepada pemangku kepentingan di sekolah tersebut, survey kedua dilaksakanan untuk mengkonfirmasi dan mengkomunikasikan konsep desain yang telah dibawa serta untuk mendengarkan masukan-masukan dari pihak mitra. Fokus utama desainnya dengan tetap mengangkat identitas sekolah sebagai salah satu elemen yang akan memperkuat image desain yang diusung. Sehingga beberapa aspek yang team  pegang sebagai acuan adalah desain yang simple, mempertimbangkan aspek pengguna dan penerapan identitas institusi.  

By ardiantodito | Pengabdian Masyarakat
DETAIL
Agu
01

Pendampingan dan Implementasi Desain Sarana Daya Tarik Wisata di Desa Laksana Kabupaten Bandung

Desa Laksana sebagai desa yang telah ditetapkan sebagai satu dari desa wisata di Kabupaten Bandung turut merasakan penurunan kunjungan wisatawan. Berdasarkan hasil survei lapangan dan wawancaradengan beberapa pihak penggerak dan pengelola kepariwisataan di Desa Laksana, didapatkaninformasi tentang penurunan kunjungan wisatawan, terutama pada sektor wisata yang sebelumnyamulai banyak diminati sebagaimana wisata edukasi dan agribisnis, selain obyek dan daya tarik wisatayang telah dikenal sebagaimana Kawah Kamojang. Berangkat dari situasi tersebut, maka diperlukansuatu upaya dan strategi untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di Desa Wisata Laksana.Upaya tersebut membutuhkan konsolidasi dari para pelaku, pengelola wisata, serta masyarakat desaagar memiliki sinergitas serta berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sebagaipenggerak sektor pariwisata di Desa Laksana. Guna menunjang kebutuhan untuk berkoordinasi dan berkegiatan bersama untuk kepentinganpromosi dan pengembangan kepariwisataan diperlukan adanya ruang dan fasilitas yang representatif,strategis, dan inklusif. Keberadaaan sarana wisata dapat menjadi wahana untuk peningkatan kapasitassumber daya manusia yang diperlukan untuk pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan melaluiberbagai program kegiatan yang diselenggarakan secara internal maupun bekerjasama dengan pihakeksternal. Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema Community Service Engangement(CSE) tahap ini akan memberikan pendampingan untuk penyediaan sarana wisata. Sarana wisata DesaLaksana tersebut akan dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa, khususnya komunitaspenggerak wisata yang telah terlembaga. Tim Dosen: Ardianto Nugroho, S.Ds., M.A.B Aria Ar Razi, S.Ds., M.Ds. Niken Laksitarini, S.Ds., M.Ds.

DETAIL
Jul
31

Perancangan Interior Area Bermain Indoor untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini

Anak adalah potensi utama bagi masa depan suatu bangsa. Mereka tidak hanya sebagai cikal bakal penerus bangsa tetapi juga sebagai individu yang diharapkan memiliki daya saing yang tinggi. Kepribadian dan kualitas individu pada masa dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak. Sekolah PAUD bagi anak-anak usia 0-4 tahun menerapkan konsep bermain sambil belajar (recreation learning) yang bertujuan membantu pengembangan diri anak-anak. TK Karya Putra dipilih menjadi mitra sasar untuk program Pengabdian kepada Masyarakat terkait dengan pembinaan pengembangan Pendidikan berkualitas yang harus dimulai sejak dini yaitu setingkat PAUD / TK. TK Karya Putra sangat memerlukan bantuan untuk penataan ruang interior dengan keterbatasan tempat dan kapasitas murid yang meningkat. Begitupun dengan penyesuaian metode pembelajaran di sekolah tingkat usia dini yang memerlukan konsep ruang bermain sambal belajar untuk meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak. Untuk mendukung metode pembelajaran tersebut perlu adanya furniture dan layoutnya yang sesuai dengan standar ergonomi anak, sehingga anak akan merasa nyaman selama proses bermain dan belajar. Tim Dosen : Aida Andrianawati (NIP : 20730002) Vika Haristianti, S.Ds., M.T (NIP: 20910029) Dr. Djoko Murdowo, MBA (NIP : 17570022) Anggota Mahasiswa : Na’im Jadid (NIM : 1603210056) Adika Prawira Putra (NIM : 1603213076)

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL
Jul
06

Implementasi Konsep Perancangan Ruang Tunggu Yang Disesuaikan Kebutuhan Pengguna Di Pos Paud Fathonah

Pos PAUD FAthonah, Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Jawa BaratOleh Tim Dosen Prodi Desain interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Pos PAUD Fathonah merupakan sebuah sarana pendidikan anak usia dini yang terletak di Desa Lengkong, Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Bandung. Alamat lengkap Pos PAUD Fathonah berada di Kampung Ciganitri RT 02 RW 09, Lengkong, Kec. Bojongsoang, Kab. Bandung Prov. Jawa Barat. Pos PAUD Fathonah berdiri sejak tahun 2015 yang merupakan swasembada dari Desa Lengkong itu sendiri. Pos PAUD Fathonah menerima semua siswa didik tanpa dikenakan iuran wajib. Biaya operasional Pos PAUD Fathonah berasal dari swasembada Desa Lengkong. Setiap tahunnya Pos PAUD Fathonah menerima peningkatan jumlah siswa-siswi, hal tersebut disebabkan oleh semakin baiknya sarana dan prasarana yang terdapat di Pos PAUD Fathonah. Sarana dan Prasarana yang diterima oleh Pos Paud Fatonah juga banyak yg berasal dari sumbangan dari warga sekitar hingga pemerintah setempat. Dengan semakin baiknya sarana dan prasarana di sekolah tersebut, maka antusiasme warga sekitar untuk menyekolahkan anaknya di Pos Paud Fathonah juga semakin tinggi.   Saat ini pemerintah telah membuat peraturan mengenai sistem pembelajaran di masa pandemi. Sistem pembelajaran di POS PAUD Fathonah sudah 100% secara tatap muka. Siwa dan siswi belajar secara langsung dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 09.30 WIB. Dengan jam belajar yang hanya 2 jam tersebut membuat para orang tua memilih menunggu anaknya bersekolah alih-alih pulang dahulu kerumah. Hal tersebut dikarenakan banyak orang tua yang memiliki rumah yang jauh dari Pos PAUD Fathonah, atau bahkan tidak memiliki kendaraan pribadi sehingga sulit apabila pulang dahulu kerumah kemudian menjemput disaat jam pulang. Akan tetapi dengan banyaknya orang tua menunggu anaknya di ruang koridor, hal tersebut ternyata memberi permasalahan tersendiri untuk kegiatan belajar mengajar di Pos PAUD Fathonah. Permasalahan yang muncul antara lain; kebisingan diruang koridor yang terasa sampai keruang kelas, ruang koridor yang menjadi kotor akibat adanya kegiatan lain seperti memberi makan anak, dan ruang yang terasa semakin sempit. Permasalahan tidak hanya terkait kondisi ruang, akan tetapi juga menyangkut rasa nyaman pengguna. Dikarenakan ruang tunggu tersebut dihuni oleh berbagai macam jenis pengguna khusus seperti; lansia dan ibu menyusui maka rasa nyaman pengguna khusus tersebut bisa terganggu juga. Dapat diambil contoh yaitu untuk pengguna yang membawa bayi akan kesulitan untuk melakukan kegiatan menyusui dan untuk lansia akan merasa sesak disebuah ruang koridor yang ramai. Dari pemaparan tersebut maka hal ini menjadi perhatian khusus karena dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar. Terlebih lagi akan ada pengembangan sarana dan prasarana di Pos PAUD Fathonah khususnya ruang tunggu oleh pihak swasembada yaitu Desa Lengkong, Ciganitri. Tim juga sudah berkordinasi dengan pihak Desa Lengkong terkait pengembangan tersebut dan pihak Desa Lengkong sangat mengapresiasi rencana kerjasama dikarenakan sampai saat ini belum ada rancangan gambar untuk pengembangan tersebut. Untuk itu, tim sepakat akan merancang sebuah ruang tunggu yang disesuaikan dengan aktifitas dan kebutuhan penggunanya. Perancangan ruang tunggu tersebut akan mempertimbangkan aspek ergonomi, ruang terbatas, psikologi warna, ruang multifungsi dan aspek-aspek lainnya yang dapat mendukung terwujudnya ruang tunggu yang nyaman dan aman. Hasil dari kegiatan ini akan menghasilkan gambar perancangan ruang tunggu di Pos PAUD Fathonah yang disesuaikan oleh kebutuhan dan aktifitas pengguna dengan kebutuhan pengguna dengan pendekatan ergonomi di POS Paud Fathonah, Ciganitri, Bandung dalam rangka berkopntribusi di dunia pendidikan khususunya pendidikan anak usia dini. Mitra dalam pelaksanaan program ini adalah Kepala Sekolah, staf, guru dan orang tua siswa di Pos PAUD Fathonah, Desa Lengkong, Ciganitri, Bandung. Mitra berpartisipasi untuk memberikan insight mengenai permasalahan yang dihadapi serta kebutuhan yang urgent dalam sistem pembelajaran khususnya ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Adanya aktifitas menunggu yang dilakukan oleh orang tua murid menjadi dasar permasalahan terkait ruang tunggu. Apabila hasil perancangan tersebut memberi nilai lebih untuk sistem belajar mengajar maka pengabdian ini bisa dilanjutkan dengan menyasar mitra yang memiliki permasalahan serupa. Pengabdian Masyarakat dengan skema reguler sudah sesuai dengan Roadmap Ketua Peneliti dan secara umum sesuai dengan roadmap anggota lainnya. Pembuatan kursi lipat  kerja di ruang  tunggu dengan memanfaatkan lokasi koridor di Pos PAUD fathonah. Ruang koridor yang memiliki lebar 120 cm dan panjang 1000 cm memang digunakan oleh orang tua murid untuk menunggu anaknya yang sedang bersekolah. Hal tersebut dikarenakan tidak ada ruang tertutup lainnya disekitar Pos PAUD Fathonah untuk menunggu. Sedangkan banyak orang tua murid yang meunggu anaknya sekolah karna waktu sekolah yang sebentar sehingga orang tua rela menunggu daripada harus pulang pergi. Perancangan kemudian fokus  membuat kursi lipat untuk menunggu agar ketika tidak digunakan, ruang koridor masih lega untuk orang berlalu lalang. Perwujudan kursi lipat dari gambar kerja yang sudah dilakukan pada kegiatan abdimas sebelumnya mengalami beberapa perubahan. Pada rencana awal, kursi lipat menggunakan material kayu jati belanda. Namun pada proses produksi, tim menyesuaikan biaya produksi dengan dana kegiatan abdimas 2023-1. Dari hasil diskusi diputuskan bahwa kursin lipat menggunakan material plastik, karna selain harga yang lebih rendah dari kayu, kursi plastik juga dirasa lebih tahan terhadap cuaca mengingat penempatan kursi lipat di area koridor Pos Paud Fathonah. Dalam proses produksinya, kursi lipat ini juga mengalami perubahan sistem sambungan. Pada gambar kerja sebelumnya, sistem sambungan menggunakan tenon dan mortis dari bahan kayu, dan juga penyangga duduk dari bahan kayu jati belanda. Namun pada implementasinya menggunakan sistem sambungan besi agar lebih kuat menopang beban manusia ketika duduk. Kursi lipat diproduksi sebanyak 6 unit yang diletakan pada area koridor Paud Fathonah. Respon yang didapat dari masyarakat sasar dapat disimpulkan adalah 100% masyarakat setuju terhadap program pengabdian masyarakat ini telah sesuai dengan kegiatan pengabdian masyarakat itu sendiri. Sebanyak 100% responden menyatakan setuju bahwa program ini sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasar. Dan juga sebanyak 100% responden menyatakan bahwa waktu pelaksanaan program pengabdian masyarakat mencukupi sesuai kebutuhan. Sebanyak 100% responden menyatakan setuju dosen dan mahasiswa Telkom University bersikap ramah, cepat dan tanggap membantu selama kegiatan. sebanyak 100% responden masyarakat sasar setuju jika kerja sama program pengabdian masyarakat oleh Telkom University dengan Pos PAUD Fathonah terus berlanjut.

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL

Perancangan Desain Ruang Perpustakaan Sebagai Upaya Pemenuhan Prasarana Pendukung Pembelajaran Pada Kegiatan Belajar Mengajar di TKA dan TPQ Al-Hijrah

Di Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sudah lumrah bagi anak-anak untuk menuntut ilmu di Taman Kanak-kanak Islam (TKA) sebelum masuk ke tingkat Sekolah Dasar (SD), dan melanjutkan masuk ke Taman Pembelajaran Qur’an (TPQ) saat menginjak usia SD. Untuk itu, rencana pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat ini memilih mitra sasar yang bergerak di bidang Pendidikan Islam, yaitu TKA dan TPQ Al-Hijrah, Cimahi. Saat ini dibutuhkan  perancangan desain  perpustakaan di TKA dan TPQ Al-Hijrah, dikarenakan siswa TKA dan TPQ membutuhkan tempat untuk meningkatkan pengetahuan terkait berbagai bidang ilmu dan sebagai wadah untuk tukar menukar informasi antara siswa, serta guru-siswa, terutama dalam mendorong anak untuk senang membaca. Mempertimbangkan urgensi yang terjadi, tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu menyiapkan rencana desain dan prototype bagi Gedung belajar TKA/TPQ Al-Hijrah.  Secara khusus pada perencanaan desain perpustakaan. Dengan adanya optimalisasi desain interior pemenuhan pra-sarana, diharapkan kegiatan belajar mengajar di TKA dan TPQ Al-Hijrah dapat berjalan dengan lancar dan lebih optimal. Sehingga dapat berjalan lebih baik dan sesuai dengan ketentuan standar yang berlaku. Anggota Dosen Anggota Mahasiswa

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL