Bachelor of Interior Design Telkom University

Archives for July, 2025

Jul
04

PERENCANAAN MASTERPLAN AREA KOLAM RENANG DAN KAWASAN WISATA DI DESA BAROS, ARJASARI

Ketua Tim : ERLANA ADLI WISMOYO (NIP: 22900015) Anggota Tim : REZA HAMBALI WILMAN ABDULHADI (NIP: 20830003) : DESTHYO PUTRA PANGESTU (NIP: 24960012) Anggota Mahasiswa : NAJA HAFSADIYA (NIM: 1603223126) : RR WINI ANINDYA (NIM: 1603223187) : FATHIYA AHMAD (NIM: 1603223135) Desa wisata Baros merupakan desa wisata yang terletak di kaki gunung Malabar, Kabupaten Bandung. Desa wisata Baros terkenal akan keindahan alam dan sudah termasuk dalam kategori agrowisata serta berhasil mendapatkan 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Penduduknya sendiri berjumlah lebih dari 10.000 dengan 8000 penduduk berusia produktif dan 3000 penduduk masuk ke dalam kategori anak anak/ remaja. Mayoritas Masyarakat Desa Baros bekerja sebagai petani dan sudah menghasilkan berbagai produk pertanian yang dapat diperjualbelikan. Kearifan local dan tradisi telah menjadi daya Tarik dari Desa Wisata Baros bagi para wisatawan. Hal ini dapat dilihat dari hamparan Kawasan hutan pinus, hamparan persawahan dengan view gunung Malabar, serta terdapat Kawasan wisata kelinci citalutug untuk para wisatawan yang berkunjung. Berdasarkan hasil wawancara dan studi lapangan oleh tim Abdi masyarakat, didapatkan bahwa tingginya minat warga lokal akan fasilitas kolam renang dan area wisata yang dapat digunakan sebagai sarana olahraga, edukasi dan berkumpul bersama. Sehingga para tim akan merancang master plan, visualisasi area, solar energi, serta video preview mengenai potensi dari Desa Baros. Adapun lima tim yang mengikuti kegiatan abdi masyarakat, telah dibagi menyesuaikan kompetensi dosen dan kebutuhan warga lokal. Khusus tim 1 Desain Interior, akan merancang masterplan kawasan area kolam renang dan area wisata, yang akan dilanjutkan secara visualisasi area pada tim 2. Harapannya, dengan adanya kegiatan abdi masyarakat skema Desa Binaan, dapat mengembangkan infrastruktur wilayah setempat yang dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional, serta dapat meningkatkan ekonomi berkelanjutan bagi warga lokal.

DETAIL
Jul
03

PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN KECANTIKAN BEAUTY TRAINING CENTER (BTC GRIYA HARAPAN DIFABLE)

Anggota Pengabdian Masyarakat Ketua Pelaksana : Erlana Adli Wismoyo, S.Sn., M.Ds (22900015) Anggota 1 : Kiki Amelia Putri, S.T., M.Ds. (23910012) Anggota 2 : Togar Mulya Raja, S.Ds., M.Ds. (20840001) Anggota Mahasiswa 1 : Luthfia Sekar Arum (1603220001) Anggota Mahasiswa 2 : Hernata Ursula Nadeak (1603223049) Dinas Sosial Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (GHD), merupakan unit pelakasanaan teknis daerah dinas sosual provinsi Jawa Barat. Tugas pokok dan fungsi dinas sosisal tersebut yakni memberikan pelayanan rehabilitas sosial pada penyandang disabilitas mental, netra, rungu wicara, dan tubuh. Beberapa kegiatan difasilitasi oleh GHD sebagai bentuk mempersiapkan komunitas GHD untuk siap menjadi entrepreneurship / UMKM pada masyarakat umum. Salah satu fasilitas yang akan dikembangkan adalah Pusat Pelatihan Kecantikan (Beauty Training Center- BTC). Pada BTC ini tidak hanya sebagai pusat pelatihan, namun juga menyediakan beberapa jasa kecantikan seperti potong rambut, keramas, dan lain-lain bagi masyarakat sekitar. Meskipun kegiatan ini telah berjalan dengan fasilitas seadanya, diperlukan pengembangan fasilitas ruangan yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan GHD. Untuk mencapai itu, tim abdimas Telkom University akan melakukan perancangan ulang fasilitas BTC-GHD dengan metode design by research serta menggunakan pendekatan identitas dan budaya lokal dalam perancangan interiornya. Survey awal dilakukan bersama Dinsos untuk melihat kegiatan berlangsung dan kebutuhan ruang serta elemen estetika yang dapat menyokong kebutuhan visual. Re-desain ini bertujuan agar dapat menarik masyarakat umum khususnya wanita dapat menggunakan jasa BTC-GHD ini sebagai kebutuhan akan Perawatan Kecantikan, sehingga dapat membantu meningkatkan kesuksesan UMKM komunitas GHD di Jawa Barat.

DETAIL
Jul
03

ABDIMAS PERANCANGAN APLIKASI VIRTUAL REALITY UNTUK PENGEMBANGAN PRESENTASI IMERSIF DESAIN BANGUNAN

Sabtu, 10 Mei 2025, tim dosen dari Program Studi S1 Desain Interior bersama mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK), Telkom University, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) bertema “Perancangan Aplikasi Virtual Reality untuk Pengembangan Presentasi Imersif Desain Bangunan”. Kegiatan ini berlangsung di salah satu kafe yang masih dalam tahap finishing di Komplek Pesona Griya Asri Blok A4 No.1, Purwakarta, Jawa Barat. Tujuan Kegiatan berawal dari kebutuhan indonesia yang kini dihadapkan pada tantangan besar dalam menyiapkan tenaga kerja terampil di tengah laju transformasi digital yang sangat cepat. Sektor desain, terutama konsultan desain interior, membutuhkan metode presentasi yang lebih interaktif dan imersif agar mampu meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan klien. Menanggapi tantangan ini, Telkom University berkolaborasi dengan mitra industri Kontraktor Center Jaya Interior dalam melakukan kegiatan abdimas bersama untuk merancang pelatihan yang berfokus pada pengembangan aplikasi Virtual Reality (VR). Tujuannya adalah memberikan keterampilan terkini kepada desainer, drafter, dan operator presentasi desain dalam menggunakan media digital yang lebih modern, realistis, dan menarik, sehingga dapat mempercepat proses komunikasi bisnis dan mempermudah realisasi pembangunan. Kegiatan ini bertujuan: Menyampaikan pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan teknologi Virtual Reality yang berkelanjutan. Mengembangkan produk aplikasi digital yang mendukung komunikasi ide desain dengan cara yang lebih efektif. Meningkatkan kemampuan mitra dalam menyampaikan gagasan desain kepada klien secara meyakinkan untuk mempermudah proses akuisisi proyek. Untuk rangkaian kegiatan abdimas, bisa diceritakan sebagai berikut: Sebelum hari pelaksanaan, tim Abdimas telah melakukan riset dan pengembangan aplikasi VR selama sekitar dua bulan. Pengembangan tersebut sebagian besar dilakukan di ruang CoE MREC (Metaverse Research and Experience Center). Hasil pengembangan berhasil membuat sebuah aplikasi. Aplikasi tersebut bertujuan untuk mensimulasikan pengalaman desain interior dalam format digital imersif yang bisa diakses melalui perangkat VR. Secara teknis, aset desain 3D bangunan yang sudah dibuat oleh mitra, kemudian dikonversi menjadi aset 3D di Software Blender, kemudian dilanjutkan pengkodingan di software Unity. Setelah itu diinstall pada gadjet VR Oculus Quest 2. Sehingga secara umum, menggantikan proses presentasi dari kertas dan animasi menjadi presentasi secara imersif melalui VR. Pada hari H, Sabtu, 10 Mei 2025, kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan brifing, persiapan dan keberangkatan dari Perumahan Pesona Ciganitri, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Setibanya di lokasi, tim segera menata area di dalam kafe untuk digunakan sebagai ruang workshop. Acara resmi dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh MC dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan presentasi utama oleh ketua tim Abdimas, Bapak Akhmadi, S.T., M.Ds., yang menjelaskan urgensi penguasaan teknologi VR dalam industri desain interior, serta potensi peningkatan kualitas presentasi desain di hadapan klien. Brifing dan berdoa bersama sebelum berangkat ke Purwakarta Salah satu sesi utama adalah demonstrasi penggunaan aplikasi Virtual Reality oleh para peserta yang terdiri dari mitra Center Jaya Interior serta klien bangunan mereka. Melalui perangkat Oculus Quest 2, peserta diajak menjelajahi model virtual interior yang telah dirancang dalam format 3D imersif. Dengan teknologi ini, peserta dapat memahami desain secara menyeluruh, termasuk skala ruang, pencahayaan, dan alur sirkulasi, sebelum desain tersebut diwujudkan secara fisik. Ujicoba bersama tukang dari mitra Center Jaya Interior. Antusiasme peserta sangat tinggi. Para mitra mengungkapkan bahwa pendekatan ini sangat efektif untuk menjelaskan desain kepada klien, terutama bagi mereka yang belum terbiasa membaca gambar teknis atau rendering konvensional. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab mengenai cara pengembangan, penerapan, serta potensi bisnis dari aplikasi VR tersebut. Pengarahan dan brifing untuk menunjukkan area VR yang perlu dirasakan oleh tukang dari Center Jaya Interior. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada Mitra Center Jaya Interior, yaitu Bapak Diki Arisandi, diikuti sesi foto bersama dengan seluruh tim. Setelah acara resmi ditutup oleh MC pada pukul 10.30 WIB, kegiatan berlanjut dengan sesi bebas di mana peserta lain berkesempatan mencoba aplikasi VR dan berdiskusi langsung dengan tim pengembang dan abdimas. Foto bersama dari Tim Abdimas dengan Pihak Mitra Center Jaya Interior setelah proses acara abdimas berlangsung. Hasil dan dampak dbdimas ini menghasilkan dua capaian utama: Tersusunnya aplikasi presentasi digital imersif berbasis Virtual Reality yang dapat dimanfaatkan oleh mitra dalam menjelaskan konsep desain bangunan secara lebih realistis dan menarik. Dalam hal ini, aplikasi ruangan Café yang sedang dalam tahap finishing, namun bisa diuji coba secara digital imersif. Peningkatan kompetensi mitra dalam penggunaan teknologi VR, khususnya dalam proses komunikasi desain kepada klien sebagai bagian dari strategi penawaran proyek. Secara strategis, kegiatan ini mendukung pencapaian SDGs poin ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan poin ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Dengan mempertemukan kekuatan akademik dan keahlian profesional, Abdimas ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan SDM unggul di era transformasi digital dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi dunia desain interior di Indonesia. Abdimas “Perancangan Aplikasi Virtual Reality Untuk Pengembangan Presentasi Imersif Bisnis Desain Bangunan” Ketua Tim: Akhmadi, S.T., M.Ds. Anggota: 1. Mochamad Yudha Febrianta 2. Doddy Friestya Asharsinyo 3. Sultan Sunny Pangestu 4. Saraswati Lismawan 5. Nabila Fairuz Safa 6. Alifia Pramudita 7. Selvy Kusuma Putri

DETAIL
Jul
03

PELATIHAN MENGGAMBAR DI KARANG TARUNA KOMPLEK BUMI PASUNDAN ARCAMANIK KOTA BANDUNG

Anggota: (1) Tri Haryotedjo (2) Donny Trihanondo (3) Didit Endriawan (4) Teddy Ageng Maulana Tanggal Kegiatan: 14-18 April 2025 Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menggambar remaja Karang Taruna di Kompleks Bumi Pasundan- Arcamanik, Kota Bandung, melalui pelatihan berbasis Metode Bahasa Rupa. Bahasa Rupa merupakan metode yang mengedepankan pemahaman visual sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam seni rupa, sehingga peserta dapat mengembangkan kreativitas serta kemampuan menggambar secara sistematis dan terstruktur. Pelatihan ini dirancang oleh dosen Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, yang memiliki kompetensi dalam bidang seni dan desain. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari sesi teori dan praktik yang mencakup dasar-dasar menggambar, eksplorasi bentuk dan warna, serta penerapan prinsip Bahasa Rupa dalam karya visual. Selain itu, peserta juga didorong untuk memahami elemen visual seperti garis, bidang, tekstur, dan komposisi guna meningkatkan kualitas karya mereka. Pendekatan partisipatif diterapkan dalam pelatihan ini, di mana peserta secara aktif terlibat dalam diskusi dan latihan menggambar berbasis pengalaman pribadi serta lingkungan sekitar mereka. Dengan adanya kegiatan abdimas ini, diharapkan remaja Karang Taruna Kompleks Bumi Pasundan-Arcamanik dapat lebih termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan menggambar mereka dan memanfaatkannya dalam berbagai bidang, seperti ilustrasi, desain grafis, atau seni kreatif lainnya. Program ini juga diharapkan menjadi model bagi pelatihan serupa di komunitas lain, guna mendorong perkembangan seni dan budaya lokal.

DETAIL
Jul
03

PENERAPAN KONSEP FLEXIBILITY DAN MOVEABLE PADA PERANCANGAN DISPLAY PAMERAN STUDIO HASAN BATIK BANDUNG

Pameran adalah satu sarana yang dapat memenuhi sifat kodrati manusia, seperti keinginan untuk menonton, mengetahui, memperhatikan sesuatu, mendalami sesuatu, memahami, atau menghayati. Dalam arti sempit, pameran adalah suatu pengaturan, penyusunan, dan penyajian benda benda sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan serta pengertian tertentu bagi orang yang melihatnya. Batik menjadi salah satu warisan budaya asli Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Salah satu upaya dalam pelestarian batik adalah dengan membuat eksibisi atau pameran, yang sering kali diisi dengan kegiatan purnajual Studio Hasan Batik selaku masyarakat sasar dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, kerap melakukan kegiatan pameran dalam aktivitas pemasarannya. Saat ini keterbatasan tempat dan ruang merupakan faktor utama yang mempengaruhi kegiatan pameran adalah kurang mendukungnya rak display pameran yang selama ini digunakan. Rak display tersebut memiliki bobot yang cukup berat karna menggunakan kayu solid serta system konstruksi yang kurang mendukung efektivitas dalam hal bongkar pasang display pameran. Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas maka perlu adanya perancangan Portable display Portable display yakni suatu media yang fungsinya digunakan untuk menempatkan kain batik dan produk luaran lainnya seperti tas, dompet, obi, dan syal. Dengan menggunakan bahan yang kokoh sehingga dapat di gunakan outdoor dan indoor dalam jangka waktu yang cukup lama, Portable display yang dibuat berbentuk bongkar pasang, mudah dilipat mudah di pindahkan dan di simpan tanpa memakan banyak ruang. selain itu juga dapat mempersingkat waktu dalam penataan kain batik serta menjadi solusi sebagai sarana atau juga tambahan property yang dapat di gunakan untuk memajang produk luaran lainnya. Kondisi display pameran saat ini Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh tim abdimas, ditemukan bahwa terdapat kendala dalam hal kegiatan melakukan pameran. Studio Hasan Batik Bandung kerap kali melakukan kegiatan pameran di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung, namun acap kali mereka melakukannya secara seadanya dan tampil kurang menarik, karena mitra yang bersangkutan menggunakan lemari kayu dengan ukuran yang relatif besar dan kaku. Selain kurangnya edukasi dalam hal display produk, juga tidak memiliki perlengkapan yang layak pajang. Padahal tampilnya produk secara layak dan menarik menjadi pemicu penting bagi calon konsumen untuk membelinya. kaku. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tim abdimas berupaya merancang display pameran produk yang mudah dibongkar pasang, mudah simpan dan memiliki tingkat portabilitas memadai. Menurut Agustin (2014), salah satu cara mewujudkan desain booth yang memudahkan bongkar pasang, menghemat waktu dan tempat adalah desain modular. Gagasan perancangan display pameran Display pameran memiliki bentuk utama yang melengkung ke atas menyerupai lekukan dan gelombang, dengan beberapa rak datar yang tersusun secara horizontal di sisi kiri dan kanan nya. Keseluruhan struktur terdiri dari beberapa unit yang saling melengkapi (modular) untuk menciptakan bentuk yang unik dan fungsional sebagai rak. Material yang digunakan adalah plywood 20mm dengan warna mengikuti tone kayu, cream beige agar memberi kesan natural alami.dan besi hollow diameter 3 cm yang diletakkan di bagian tengah yang berfungsi sebagai display kain yang digantung Pengabdian Masyarakat Tim Dosen: Niken Laksitarini NIP : 24800003 Ahmad Nur Sheha Gunawan NIP : 14810025-1 Rexha Septine Faril NIP : 23960022-3 Anggota mahsiswa : Hauna Abghiya Salamah- 1603223078 Azrene Naila Azizah – 1603223094

DETAIL
Secret Link