MEBEL MULTIFUNGSI SEBAGAI SOLUSI LIMITED SPACE PADA TK DAN PAUD AL-HUSNA

Salam Kreatifitas !

Ruang kelas merupakan tempat siswa-siswi melakukan beragam aktifitas. Agar aktifitas tersebut dapat berlangsung dengan baik, tentunya diperlukan ketersediaan mebel yang dapat menunjangnya. Namun, seringkali persoalan yang ditemui adalah LUASAN RUANGAN YANG SEMPIT. Kebutuhan beragam mebel yang memiliki fungsi berbeda-beda menuntut tersedianya luas ruangan yang memadai, karena semakin banyak mebel yang dibutuhkan maka semakin besar luas area yang dibutuhkan untuk menyimpannya.

Kehadiran beragam mebel di dalam ruang tanpa perencanaan yang matang menyebabkan beberapa persoalan, antara lain: ruangan menjadi terasa sempit sehingga tidak leluasa untuk beraktifitas di dalam ruang, selain itu desain mebel yang tidak selaras menyebabkan ruangan terkesan ramai dan tidak nyaman dipandang.

Untuk menghadapi persoalan-persoalan di atas, saat ini hadir desain satu mebel yang mampu memfasilitasi beragam fungsi yang dikenal dengan istilah mebel multifungsi. Mebel ini memiliki beberapa kelebihan antara lain: luas yang dibutuhkan untuk menempatkan mebel lebih kecil dan dari segi biaya menjadi lebih murah mengingat mebel jenis ini menggabungkan beberapa fungsi ke dalam satu buah mebel.

Kasus yang dapat dijadikan contoh adalah di Madrasah Al-Husna yang berada di Kota Bandung. Madrasah ini memiliki persoalan keterbatasan ruang, padahal ruangan yang ada dituntut untuk dapat memfasilitasi beragam aktifitas dan kebutuhan kegiatan belajar serta mengajar Madrasah.

Sebagai solusi kebutuhan dan permasalahan tersebut, dibuat mebel multifungsi. Mebel memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan karya, peralatan belajar dan bermain siswa, buku-buku pelajaran, berkas-berkas guru serta tempat memajang karya siswa. Mebel dibuat dengan memiliki tingkat fleksibilitas tinggi agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Madrasah. Fleksibilitas dicapai dengan membuat sekat yang terdapat di dalam mebel dapat dipindah-pindah (knock down) agar luasan area penyimpanan dapat diatur sesuai fungsi dan kebutuhan.

Melalui desain mebel ini ruangan kelas Madrasah menjadi terasa lebih luas karena mebel-mebel yang sebelumnya ada dapat digantikan oleh satu buah mebel multifungsi (mengurangi jumlah mebel yang hanya memiliki satu fungsi). Selain itu ruangan terasa lebih bersih dan indah karena ruangan yang sebelumnya dipenuhi dengan kotoran bekas tempelan karya siswa pada bagian dindingnya dapat dihilangkan. Selain itu desain mebel yang mempertimbangkan psikologi anak, antara lain melalui pilihan warna primer yang sesuai dengan kebutuhan anak, dapat membantu proses belajar di Madrasah.

Proses serah terima produk hasil desain Pengadian Kepada Masyarakat oleh ketua tim Irwan Sudarisman kepada Kepala Sekolah Madrasah Al Husna Kopo Elok Bandung.

(Program Pengabdian Kepada Masyarakat batch 2 tahun 2018 yang diselenggrakan oleh PPM Universitas Telkom dan dilaksanakan oleh tim Dosen bersama Mahasiswa Prodi Desain Interior – FIK)

Chemists, physicists, biologists and physicians were all involved in https://hausarbeithilfe.com/ the study.