Bachelor of Interior Design Telkom University

Uncategorized @id

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN UMKM BINAAN KOPERASI BUMI SARIWANGI MEKAR MELALUI PERANCANGAN TEMPAT PENJUALAN (BOOTH) YANG BERBASIS KARAKTER DAN KEARIFAN LOKAL

Kebutuhan untuk meningkatkan taraf hidup warga dan Komunitas yang berada di Perum Bumi Sariwangi (BSW I) sebagai Masyarakat sasar pada akhirnya menjadi alasan Koperasi Bumi Sari Wangi Mekar (BSM) terbentuk. Koperasi ini merupakan mitra sasar dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Kemitraan. Koperasi BSM  membina 24 UMKM; menyediakan kebutuhan pokok dan kuliner bagi warga komplek dan sekitarnya. Sehingga kebutuhan dari warga dapat dipenuhi oleh warga sendiri dan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sasar. Namun, Perumahan Bumi Sariwangi (BSW) dan Koperasi Bumi Sariwangi Mekar sebagai Mitra sasar, menghadapi kendala dalam upaya penyediaan layanan kepada UMKM sebagai Mitra Binaan. Permasalahan yang dihadapi adalah ada 24 UMKM yang belum mempunyai booth/lapak untuk berjaualan dan desain booth masih kurang baik. Disamping itu permasalahn pada mebelair atau rak pjualan dan penyimapanan kurang praktis. Koperasi BSM  mempunyai potensi yang cukup besar karena jumlah warga yang sangat banyak, dan dukuungan dari aparat deperti RW dan komunitas Masjid sangat berkontribusi dalam memajukan ekonomi warga. Gambar 1. Kondisi eksisting Koperasi Bumi Sari Wangi Mekar (BSM) Metode yang digunakan dalam abdimas ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Perumahan Bumi Sariwangi sebagai obyek langsung. Ada 5 tahapan dalam metode ini yaitu survey, desain, implementasi, setting dan evaluasi. Mitra sangat mendukung kegiatan ini, adanya permintaan dan harapan yang dilakukan dengan mebuat surat permohonan. Antusiasme dalam pemberian informasi kebutuhan, membantu pelaksanaan pra dan pasca survey menunukkan antusiasme dan support dari Mitra dalam pelakasanaan program ini. Gambar 2. Pelaksanaan survey lapangan serta desain prototype booth Solusi yang diberikan meliputi 4 solusi yaitu penataan lingkungan dengan konsep budaya loka, penambahan booth/lapak dan pembuatan mebelair multifungsi. Keluaran dari abdimas ini berupa desain dan sample booth, jurnal abdimas, video dan HKI. Hasil Abdimas diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat sasar. Solusi abdimas diharapkan dapat dikembangkan dan dilanjutkan oleh mitra lain dan lokasi lain. Gambar 3. Implementasi akhir desain booth berbasis lokalitas Kegiatan ini akan berlanjut, sesuai dengan tahapan solusi tidak hanya berbentuk desain, namun dalam bentuk implementasi booth/lapak/tempat penjualan. Jumlah lapak yang akan diimplementasikan sesuai konsep tergantung dari besaran anggaran. Evaluasi diilakukan dalam waktu sekitar dua minggu setelah prototype diaplikasikan  untuk mengetahui seberapa besar pencapaian pelaksanaan program pengabdian masyarakat berpengaruh, yaitu mengetahui bagaimana penggunaan dan respon masyarakat terhadap desain yang telah diterapkan. Ketua: Djoko Murdowo, MBA Anggota  Dosen: Vika  Haristianti, S.Ds., M.T. Aida   Andrianawati, S.T., M.Sn   Anggota Mahasiswa: Fatimah / 1603210217 Desak Putu Ira M Natanael Eka Putra T Sayla Fauziah

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL

SIMPUL SPACE, OPTIMALISASI LAHAN TIDUR SEBAGAI AREA KOMERSIL DAN PUSAT KEGIATAN PRODUKTIF MULTIFUNGSIONAL DI ERA NEW NORMAL (REALISASI TAHAP 1)

Mitra dalam abdimas ini dibagi menjadi tiga, pertama Universitas Telkom sebagai penyelenggara kegiatan abdimas memberikan fasilitas kepada tim dosen untuk menjalankan kegiatan ini. Mitra kedua adalah Kepala Desa Jagabaya berpartisipasi dalam memberikan akses kepada tim pengabdian masyarakat Universitas Telkom untuk dapat MERALISASIKAN/PRSES KONSTRUKSI lahan yang mati/tidak produktif menjadi lahan yang produktif untuk kegiatan perdagangan, UMKM, ruang berkumpu, ruang bermain dan ruang bersosialisasi warga serta memberikan data lainnya. Serta mengizinkan anggota Tim untuk melakukan survey, observasi dan mengumpulkan data. Mitra ketiga adalah pengguna/masyarakat sasar warga desa Jagabaya, karang taruna, UMKM dan BUMDes yang berpartisipasi memberikan informasi, masukan dan saran dalam usulan desain seperti fasilitas yang mereka butuhkan serta kedepannya memberikan penilaian desain yang akan dibuat, dan yang akan digunakan sebagai masukan lebih lanjut dan memberikan evaluasi penilaian. Dengan kerja sama mitra, maka hasil desain Perancangan SIMPUL SPACE, OPTIMALISASI LAHAN TIDUR SEBAGAI AREA KOMERSIL DAN PUSAT KEGIATAN PRODUKTIF MULTIFUNGSIONAL   dapat DIREALISASIKAN secara OPTIMAL Kondisi Eksisting Objek Lokasi Foto survey bersama Masyarakat Foto Pelaksanaan Kegiatan Abdimas Foto Hasil Abdimas Tim dosen: Tita Cardiah, S.T., M.T Rangga Firmansyah, S.Sn., M.Sc Niken Laksitarini, S.Ds., M.Ds. Tim Mahasiswa : Cecilia Irene Marseila Cahyaning Wediarsari Charisma Fatiha Artiani

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL

Transfer Pengetahuan Eksplorasi Bambu sebagai Struktur Pembangun Infrastruktur Panayagaan, Fasilitas Penunjang untuk Keberlanjutan Budaya Pencak Silat di Desa Wisata Alamendah, Ciwidey, Bandung

Telkom University melalui program pengabdian masyarakat (abdimas) pedanaan internal menyelenggarakan abdimas Pembangunan Panayagaan yang merupakan Infrastruktur Fasilitas Penunjang untuk Keberlanjutan Budaya Pencak Silat di Desa Wisata Alamendah, yang terletak di Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, adalah upaya untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi kegiatan masyarakat dan pariwisata. Pencak Silat Cipta Mandiri, sebuah aliran beladiri tradisional yang menjadi kebanggaan desa ini, menghadapi tantangan terkait kekurangan fasilitas untuk tempat latihan musik pengiring dan anggota pencak silat, yang saat ini dilakukan di lapangan terbuka didepan perumahan warga, tanpa tempat teduh yang memadai. Kegiatan ini dilaksanakn oleh dosen bekerjasama dengan mahasiswa sehingga terjadi sharing pengetahuan demi keberlanjutan ilmu pengetahuan itu sendiri. Wisata yang dapat dinikmati di desa wisata Alamendah selain wisata alam, wisata edukasi, agrowisata, wisata religi, adalah seni pertunjukan pencak silat aliran Cipta Mandiri merupakan salah satu aliran beladiri tradisional yang berada di Desa Wisata Alamendah, Rancabali, Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keberadaannya pencak silat Ciptamandiri di desa wisata Alamendah menjadi salah satu penunjang daya tarik desa wisata Alamendah melalui atraksi baik ketika latihan maupun khusus pertunjukan entertainment untuk tamu desa wisata. Hal ini merujuk pada pengertian desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung di bawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian, kesadaran dalam berperan bersama, memberdayakan potensi secara kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di wilayahnya. Hasil observasi dan pengumpulan data diperoleh melalui data lapangan dan wawancara, Desa Wisata Alamendah belum mampu memberikan fasilitas infrastruktur penunjang untuk memenuhi kegiatan warga desa guna menggerakkan aktivitas desa wisata. Salah satunya adalah kegiatan pencak silat. Pada setiap kegiatan pencak silat selain atraksi gerak pencak silat ada atraksi lain yang mendukung kegiatan latihan dan pertunjukan pencak silat yaitu musik sebagai pengiring pencak silat yang sering disebut Kendang Pencak yang terdiri dari musik pengiring untuk mengiringi latihan gerak jurus pencak silat dan musik Padungdung yang dimainkan untuk mengiringi duel atau pertarungan pencak silat. Solusi yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan aktivitas warga Desa Alamendah yaitu perlunya merancang sebuah infrastruktur fasilitas penunjang padepokan Pencak Silat Cipta Mandiri, fungsi lain dari fasilitas penunjang Pencak Silat Cipta Mandiri di Desa Alamendah fasilitas tersebut juga dapat mendukung aktivitas warga lain dan dapat dijadikan sebagai ikon desa wisata. Fasilitas ini dapat mendukung sebuah kegiatan latihan dan pertunjukan pencak silat di desa wisata dikarenakan memiliki fasilitas berteduh dari gangguan cuaca hujan dan terik matahari. Fasilitas pendukung ini bertujuan untuk memberikan fungsi lebih sebagai fasilitas yang menunjang social activity di Desa Wisata Alamendah. Melalui pembangunan fasilitas pendukung ini bertujuan juga untuk transfer pengetahuan kepada masyarakat sasar dalam memanfaatkan material lokal untuk melestarikan kearifan lokal yang ada di Desa Wisata Alamendah. Perancangan fasilitas Panayagaan ini dirancang dengan menggunakan material lokal seperti bambu yang dapat meningkatkan nilai kearifan lokal yang ada di Desa Wisata Alamendah berupa material Bambu (gambar 1.3). Desain yang akan dihasilkan berupa Prototype skala 1:1. (a) Proses Pengukuran, (b) Proses Berdiri Rangka, dan (c) Proses Rangka Berdiri Pembuatan Fasilitas ini dilaksanakan langsung ditempat warga Desa Wisata Alamendah. Hasil feedback dan saran dari pihak mitra akan direvisi dan hasil akhir akan diserahterimakan dengan pihak Desa Wisata Alamendah, Bandung. Ketua Tim: Ahmad Nur Sheha Gunawan, S.T., M.T. Anggota Tim : Dosen: Athifa Sri Ismiranti, S.Ds., M.Arch. Arnanti Primiana Yuniati, S.Ds., M.Ds, HDII. Mahasiswa: Azizatulatifah Permata Ramadhani Sarah Nurul Khalishah Viana Raisya Rachmadiani

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL

Perancangan dan Pembuatan Meja Perpustakaan SD Darul Hikam Dago, Bandung

Gambar 1. Suasana Perpustakaan SD Darul Hikam Dago, Bandung Salah satu fasilitas yang tersedia pada sekolah untuk menunjang pembelajaran muridnya adalah perpustakaan seperti pada SD Darul Hikam, Dago, Bandung, Jawa Barat yang terletak di jalan Ir. H. Juanda No 285, Dago, Kecamatan Coblong. Perpustakaan digunakan sebagai sarana untuk menyimpan, peminjaman, dan merawat buku-buku dari berbagai kategori. Selain sebagai penyimpanan buku, perpustakaan sebagai fasilitas penting untuk menunjang proses pembelajaran siswa. Aktivitas pembelajaran tersebut seperti kegiatan belajar mandiri, kegiatan belajar kelompok/kelas, dan peminjaman buku. Selain siswa dan pengajar, efisiensi operasional pada perpustakaan juga ditunjang oleh admin atau perpustakawan. Gambar 2. Meja Pustakawan SD Darul Hikam Dago Namun, pada perpustakaan SD Darul Hikam, Dago ini terdapat permasalahan terkait aktivitas pustakawan yaitu area kerja yang tidak dapat menampung kegiatan mereka bekerja. Kegiatan kategorisasi buku dan menyampuli buku dikerjakan di lantai karena meja pustakawan terlalu terbatas sehingga tidak dapat memfasilitasi kegiatan tersebut. Hal ini mengurangi efisiensi kegiatan operasional perpustakaan. Selain itu, dalam sudut pandang desain interior, furniture pada perpustakaan memiliki peran krusial dalam membentuk pengalaman, pendukung berbagai macam aktivitas, dan mempengaruhi pengalaman ruang. Maka dari itu, dibutuhkan meja pustakawan yang sesuai standar, multifungsi, dan modular sehingga dapat menunjang aktivitas perpustakawan yang juga dapat membentuk pengalaman ruang yang lebih baik. Tim pengabdian masyarakat memberikan solusi yaitu dengan pembuatan desain dan produk meja pustakawan multifungsi yang didesain dengan luasan permukaan meja yang dapat menfasilitasi aktivitas penerimaan, peminjaman, perawatan, pengembalian, dan pencatatan buku. Furniture multifungsi dapat mengakomodasi kebutuhan aktivitas pustakawan yang beragam (Cha & Kim, 2015) dan meningkatkan pemanfaatan, efisiensi, dan adaptivitas sesuai dengan kebutuhan pengguna (Bettaieb & Alsabban, 2020). Gambar 3. Meja Pustakawan Final Dari permasalahan yang ada, meja pustakawan dibagi menjadi 3 modul; pencatatan digital, administrasi, dan penyimpanan sekaligus area kategorisasi buku. Dari beberapa desain yang dibuat dan dengan diskusi dengan pihak mitra, desain meja final merupakan bentuk yang paling efektif dan memiliki jarak interaksi yang tepat antara pustakawan serta anak-anak. Pihak mitra turut menyarankan agar sudut meja modul 3 dibuat melengkung agar tidak membahayakan anak-anak saat dalam perpustakaan. Gambar 4. Proses Pembuatan Produk di Bengkel FIK Hasil solusi desain tersebut dipresentasikan kepada pihak mitra, yaitu TK Bunda Asuh Nanda, Arcamanik, Bandung untuk mendapatkan feedback dan saran dalam segi desain. Pada proses pembuatan, beberapa bagian prototype seperti pengolahan multipleks dan kayu dapat dibuat pada bengkel FIK, Telkom University. Setelah itu, hasi akhir dari absimas ini akan diserahterimakan dengan pihak Perpustakaan SD Darul Hikam, Dago, Bandung. Gambar 5. Serah Terima Produk   Tim Dosen: Arnanti Primiana Yuniati, M. Ds. (199300203) Ahmad Nur Sheha G., S.T., M.T. (NIP : 14810025) Team Desain: Ikhwanuddin Harran Dhivany Aulia Tahqim (NIM : 1603213131) Bunga Annisa Prinada (NIM : 1603213110) Nadhirah Mutiara Putri (NIM : 1603213101) Tanjung Nusa Bhakti (NIM : 1603223029) Team Lab: Ikhwanuddin Harran Calvine Putra Pratama |1603204025 Kania Aditya Noviyanti Kurnia Dewi | 1603194036 Andradika Damar Buana | 1603194242 Naufal Febriansyah | 1603200044 Fadhli Muhamad Adnan | 1603202118 Sarah Nurul Khalishah | 1603204003 Hafidhuddin Hammam | 1603201223 Sarah Herning Roso Wulandari | 1603200089 Azizatulatifah Permata Ramadhani | 1603204201 Alifia Shafira Putri | 1603204093

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL

PENGABDIAN MASYARAKAT MITRA RA NURUL ILMI, CITEUREUP

RA Nurul Ilmi merupakan salah satu dari 21 RA/TK di area Cimahi Utara, dimana fungsi utamanya adalah memberikan pendidikan di usia dini. RA Nurul Ilmi Berdiri dari tahun 2006 dan rata rata setiap tahunnya memiliki sekitar 40 – 50 peserta didik dari usia 4 s/d 6 tahun. Semua aktivitas di RA memerlukan suatu ruang dan tempat sesuai fungsi kegunaan dari masing-masing aktivitasnya, seperti penyelenggaraan pendidikan dini untuk anak-anak yang berupa kelas dari 3 tingkatan kelas bermain, TK A dan TK B, Kebutuhan ruangan untuk sekolah TK biasanya mencakup beberapa area penting seperti kelas, Area bermain, ruang perpustakaan , ruang makan ruang administrasi, guru dan ruang rapat. Pada RA Nurul ilmi beberapa fasilitas belum ada dan belum sesuai dengan standar, terutama sebagai fokus utama abdimas kali ini ada pada ruangan kelas yang memerlukan desain ulang dan furniture yang kompak sehingga semua kegiatan belajar mengajar dapat terfasilitasi dengan baik. Jumlah murid yang melebihi kapasitas menjadi permasalahan utama pada ruang kelas, dengan membantu memberikan desain furniture yang kompak dan multifungsi diharapkan dapat membantu kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik dan hasil dari pengabdian masyaratakat ini diharapkan tepat guna dan dapat memenuhi Sustainable Development Goals, khususnya dalam poin menghasilkan Pendidikan yang berkualitas. Perancangan dimulai dengan menentukan furnitur yang paling dibutuhkan dan olah data hasil pengukuran posisi tempat lemari penyimpanan tersebut, untuk kemudian dibuat simulasi 3D nya. Posisi ditentukan dengna studi ruang eksisting dan aktivitas yang ada dikelas. Kegiatan belajar mengajar pada RA ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi pagi dan sesi siang. Sehingga terdapat 2 kelompok siswa dengan kelas yang berbeda. Kondisi ini membuat alat permainan edukattif (APE) yang digunakan oleh 2 kelas akan menumpuk pada 1 ruang kelas. Akan tetapi, karena APE yang digunakan terbatas, contoh diantaranya adalah buku, aneka bahan untuk prakarya, alat tulis dan bahan permainan lainnya tidak memerlukan lemari tambahan. Sedangkan kebutuhan penyimpanan ransel, yang ditemukan memerlukan ruang yang cukup diputuskan menjadi permasalahan utama yang akan dijadikan fokus pada perancangan. Gambar 1 Simulasi 3D Lemari Penyimpanan Simulasi 3D dari Lemari Penyimpanan tergambar pada gambar 3.1 yang selanjutnya ditempatkan pada sudut kelas setelah pintu masuk pada gambar 3.2 bertujuan untuk mempermudah mobilitas siswa ketika menaruh ransel saat akan belajar. Siswa tidak lagi menggantungkan ransel pada kursi sehingga menghalangi sirkulasi. Untuk ukuran lemari penyimpanan 125x170cm dilengkapi dengan partisi akrilik untuk memisahkan ransel masing-masing siswa. Material/bahan pada lemari penyimpanan ini menggunakan plywood dengan finishing hpl berwarna putih sehingga menjadikan ruangan tetap terlihat luas. Warna warni pada meja dan kursi nya memberikan kesan semangat dan ceria, begitu juga kombinasi warna pada dinding menjaga ruangan tetap terlihat luas dan segar namun netralkan oleh warna coklat susu pada lantai untuk menjaga kehangatan pada ruang.   Gambar 2 Simulasi 3D dalam ruangan kelas Pengabdian Masyarakat ini selain memberikan perancangan melalui simulasi 3d, juga dengan memberikan mitra Furnitur dengan dimensi sesungguhnya sehingga dapat digunakan oleh mitra dan memberikan pelayanan yang lebih bak terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Ruang dengan fasilitas yang baik diharapkan dapat menghasilkan suasana ruang menjadi lebih nyaman dan kondusif. Gambar 3 Kegiatan Serah Terima Prototype Gambar 4 implementasi desain pada lantai ruang kelas Kegiatan serah terima dilaksanakan oleh TIM Abdimas pada tanggal 02 Juli 2024 kepada Kepala Sekolah. Kegiatan berlangsung dengan pemasangan vinyl pada lantai, perakitan lemari penyimpanan pada posisi yang telah ditentukan dan kegiatan seremonial dengan memberikan plakat secara simbolis, bahwa kegiatan Pengabdian Masyarakat sudah selesai.   Ketua Tim : WIDYANESTI LIRITANTRI (NIP: 23790005) Anggota Tim : ARIESA FARIDA (NIP: 23870013) KIKI PUTRI AMELIA (NIP: 23910012) Anggota Mahasiswa : GALIH MAHFUZH ZAIN (NIM: 1603220005) NUR IKHSAN RAMADHANI (NIM: 1603223110) HAIFA SILMI NABILA JAMALUDDIN (NIM: 1603223130)

By ardiantodito | Uncategorized @id
DETAIL