PENERAPAN GREEN DESIGN PADA PROTOTYPE SIMULASI RUANG PENGERING PAKAIAN DI ASRAMA SEKOLAH BOARDING
Asrama sekolah boarding seringkali menghadapi tantangan dalam menyediakan fasilitas pengeringan pakaian yang memadai bagi siswa, terutama saat musim hujan atau keterbatasan lahan. Penggunaan mesin pengering berbahan bakar gas menimbulkan biaya operasional yang tinggi dan kurang ramah lingkungan. Pemanfaatan energi terbarukan seperti panas matahari dan tenaga angin menjadi solusi yang tepat guna dan berkelanjutan. Melalui penerapan green design, ruang pengering pakaian dapat dirancang dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan biaya operasional. Permasalahan mendasar yang dihadapi adalah ketergantungan pada metode pengeringan konvensional yang tidak berkelanjutan dan tidak andal dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Di satu sisi, penjemuran alami menjadi tidak efektif selama musim hujan atau cuaca mendung berkepanjangan. Kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti curah hujan tinggi atau cuaca mendung berkepanjangan, semakin memperparah masalah pengeringan pakaian di asrama sekolah boarding. Hal ini menyebabkan pakaian sulit kering secara alami dan meningkatkan ketergantungan pada solusi pengeringan alternatif (Ballard & Lewandowsky, 2015). Meskipun beberapa solusi seperti pengering tenaga surya konvensional telah diterapkan di berbagai tempat (Aduewa et al., 2022), efektivitasnya seringkali menurun drastis saat cuaca mendung dan umumnya tidak terintegrasi dengan sistem ventilasi pasif untuk sirkulasi udara optimal. Hal ini menjadi kendala signifikan, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi seperti di Indonesia, dan memerlukan inovasi lebih lanjut untuk memastikan pengeringan pakaian yang efektif dan efisien sepanjang waktu. Di sisi lain, penggunaan mesin pengering komersial tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan energi, terutama karena biaya operasional yang tinggi dan dampak lingkungan yang ditimbulkan, seperti emisi karbon dan konsumsi energi yang besar (Lynn, 2020). Bahkan, solusi alternatif seperti pengering tenaga surya yang ada saat ini seringkali gagal berfungsi optimal saat cuaca mendung dan tidak terintegrasi dengan sistem ventilasi pasif yang dapat memaksimalkan sirkulasi udara. Fokus utama permasalahan adalah bagaimana membangun metode pengeringan pakaian yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip green design, serta mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan seperti panas matahari dan tenaga angin untuk proses pengeringan (Banshwar et al., 2016; Conyette & Ajayi, 2023). Oleh karena itu, kebaruan ilmiah yang signifikan yang ditawarkan dalam pengabdian ini terletak pada perancangan sebuah sistem ruang pengering yang sinergis. Sistem ini secara inovatif menggabungkan pemanfaatan energi matahari dan angin, serta energi mekanikmanusia, dalam suatu kesatuan yang terintegrasi. Pendekatan ini diperkuat dengan fokus pada pemberdayaan komunitas yang kuat, dan keseluruhan desain dirancang secara khusus untuk konteks asrama sekolah boarding di Indonesia (Fadjri et al., 2024; Hao et al., 2024; Malta, 2023). Pengelolaan asrama sekolah boarding, khususnya yang menerapkan sistem full-day atau boarding, kerap menghadapi tantangan dalam penyediaan fasilitas pengeringan pakaian yang efektif dan efisien. Faktor-faktor seperti kondisi cuaca yang tidak menentu, keterbatasan lahan, serta tingginya biaya operasional mesin pengering berbahan bakar gas menjadi kendala utama. Kebutuhan akan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan mendorong eksplorasi alternatif pengeringan pakaian dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, seperti panas matahari dan tenaga angin. Penerapan green design dalam perancangan ruang pengering pakaian di asrama sekolah boarding menjadi fokus penelitian ini. Perancangan ini meliputi optimalisasi pemanfaatan energi surya dan angin, serta penentuan spesifikasi teknis seperti dimensi ruang, tata letak, sistem sirkulasi udara, dan konstruksi atap. Evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi prototype simulasi ruang pengering pakaian akan menjadi dasar untuk pengembangan model pengeringan yang berkelanjutan dan cost-effective di lingkungan asrama sekolah boarding. Fokus dari masalah ini adalah membangun metode pengeringan pakaian yang berkelanjutan, terutama di lingkungan asrama sekolah boarding. Salah satu masalah utama adalah bagaimana membuat prototipe ruang pengering yang efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip green design dan bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga angin dan panas matahari selama proses pengeringan. Selanjutnya, dilakukan perancangan awal yang mencakup penentuan bentuk bangunan, tata letak ruang, jenis material, dan sistem bukaan yang mendukung prinsip keberlanjutan. Perancangan ini dirumuskan melalui sketsa konseptual dan simulasi desain, lalu divisualisasikan dalam bentuk maket studi skala 1:5 untuk menguji proporsi dan integrasi elemen desain. Semua elemen dirancang agar tidak hanya memenuhi fungsi teknis, tetapi juga dapat menyatu secara harmonis dengan lingkungan sekitar dan menjadi solusi berkelanjutan jangka panjang.
Recent Comments