PEMANFAATAN KAYU BEKAS MENJADI SARANA PENYIMPANAN DI RUANG PAUD BAITUSSALAM SEBAGAI PENUNJANG AKTIFITAS BELAJAR ANAK

 

Universitas Telkom menggalakkan program pengabdian masyarakat (ABDIMAS) yang merupakan salah satu kegiatan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) sebagai bentuk kepedulian sebuah lembaga pendidikan terhadap kehidupan nyata di masyarakat yang merupakan bagian dari replikasi nyata ilmu dari matakuliah Merancang Interior dan Mebel  yang dipelajari dalam dunia pendidikan tinggi berupa bentuk hasil karya yang bermanfaat dan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat. Hal ini bermanfaat untuk mendukung perkembangan laju pertumbuhan Kota Bandung pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat tinggi, Hal tersebut mengakibatkan kebutuhan terhadap bangunan semakin meningkat, termasuk dengan adanya pembukaan fasilitas daerah yang kemudian dibangun menjadi bangunan – bangunan pendukung segala aktifitas di Kabupaten Bandung.

Saat ini, Kota Bandung sedang melakukan pembenahan yang besar – besaran, dimana fasilitas publik menjadi salah satu yang menjadi fokus pembangunan. Penataan taman – taman tematik, jalur pedestrian yang ramah terhadap pejalan kaki serta identitas kawasan menjadi salah satu yang sedang menjadi pusat perhatian di berbagai sudut Kabupaten Bandung, salah satunya adalah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Baitussalam yang teletak di Cilentah Dalam, RT.06 / RW.08, Kec. Lengkong, Kel. Burangrang. Kota Bandung – Jawa Barat. Secara administratif PAUD Baitussalam berada di kawasan ramai penduduk.

Kondisi PAUD Baitussalam yang berada di lingkungan padat penduduk menyebabkan bermunculan permasalahan yang mengganggu kenyamanan penggunanya, terutama para anak-anak siswa nya dan penduduk sekitar yang di ijinkan untuk ikut membaca pada Paud Baitussalam. Tata layout dan organisasi ruang belum diolah dengan baik, sehingga mengganggu kegiatan pelaksanaan penunjang pendidikan yaitu membaca pada PAUD Baitussalam. Upaya penataan furnitur dan layout sebagai pemecahan masalah area membaca menghasilkan keamanan dan ergonomi pengguna melalui sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar dan membaca. Hal ini diaplikasikan pada PAUD Baitussalam dengan pertimbangan peningkatan semangat memotivasi kemandirian anak melalui bentukan furniture yang solutif, penggunaan bahan yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, minim perawatan dan murah sehingga hemat dalam pengadaan maupun pemeliharaannya.  Berikut merupakan standar ruang publik :

  1. Ruang itu harus bisa berfungsi dengan baik. Artinya, tata guna ruang tersebut harus berfungsi optimal.
  2. Ruang harus memiliki sirkulasi, sehingga penghuninya bisa berpindah tempat dengan baik.
  3. Tata ruang harus dikembangkan berdasar penataan furnitur. Jika penataan furniturnya buruk, ruang itu tidak dapat dikategorikan sebagai ruang yang baik.
  4. Tata utilitas lain di dalam ruang, seperti udara segar dan tidak lembab, harus dapat dihuni dengan optimal.

Salah satu pengaplikasian furniture yang saat ini menjadi fokus adalah penataan area baca PAUD, yang didalamnya terdapat storage rak buku yang mudah terlihat dan terjangkau oleh anak untuk mereka dapat secara mandiri mengambil buku,  menata dan merapikan kembali buku koleksi yang ada. Perancangan rak buku ini didalamnya terdapat beberapa elemen yang kemudian akan dirancang yaitu :

  1. Area lorong/koridor dekat dengan pintu masuk
  2. Storage untuk penyimpanan buku yang baru atau buku lama yang sedang tidak digunakan / dalam perbaikan.
  3. Material memanfaatkan kayu bekas untuk mengajarkan pentingnya sustainable design sedari usia dini.

 

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Guna mengupayakan peningkatan desain yang dapat mendukung pendidikan anak usia dini di lingkungan PAUD Baitussalam, ada beberapa pertanyaan yang secara umum perlu diidentifikasi terkait kebutuhan pengajar, anak dan lingkungan sekitar sebagai pengguna yang berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar PAUD. Namun apabila dirinci secara detail, akan banyak sekali permasalahan yang muncul. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini mengambil fokus pada permasalahan yang terpenting untuk segera disolusikan guna meningkatkan taraf  kecerdasan pada siswa & penduduk sekitar PAUD Baitussalam, dengan membiasakan membaca pada area baca karena membaca itu adalah jendela ilmu.

Permasalahan  lebih difokuskan  pada masalah-masalah  penyesuaian antara kebutuhan membaca dan area baca sekitar pintu masuk PAUD sebagai tempat anak-anak berkumpul dan membaca. Selain itu area ini juga dapat dimaksimalkan sebagai sarana penunjang kemandirian anak sejak pertama kali memasuki area PAUD. Dengan adanya area membaca yang memadai bagi anak  siswa dan sekitar PAUD, diharapkan dapat melatih anak untuk merapihkan buku mereka sendiri dan menata nya dengan rapi. Dengan demikian, rumusan masalah dalam kegiatan Pemanfaatan Limbah Industri menjadi Sarana Penyimpanan di PAUD Baitussalam sebagai Penunjang Kegiatan Kemandirian Anak, Bandung, Jawa Barat ini adalah sebagai berikut.

  1. Bagaimana mempersiapkan area baca yang dekat dengan pintu masuk sesuai dengan kebutuhan pengguna khususnya anak-anak di lingkungan PAUD Baitussalam?
  2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana PAUD Baitussalam
  3. Jumlah kapasitas anak yang bersekolah di PAUD Baitussalam cukup banyak
  4. Aktivitas yang melibatkan ketertiban anak dalam berkegiatan belum teratur karena fasilitas furniture yang kurang memadai.
  5. Dengan cara apa dan bagaimana fasilitas PAUD diidentifikasi agar tidak terjadi kepadatan dalam melakukan beberapa kegiatan pada area yang sama?
  6. Dengan pemanfaatan limbah industri apa dan bagaimana yang dapat diaplikasikan sebagai sarana penyimpanan buku di PAUD Baitussalam yang bernuansa ramah, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak-anak dan penduduk lingkungan sekitarnya?

 

Tujuan Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada masyarakat khususnya anak-anak usia dini sebagai pengguna PAUD Baitusalam terkait dengan pengaruh sarana penyimpanan terhadap tingkat kemandirian anak-anak di lingkungan PAUD Baitussalam, Cilentah Dalam, RT.06 / RW.08, Kec. Lengkong, Kel. Burangrang. Kota Bandung – Jawa Barat

  1. Meningkatkan kualitas kemandirian sebagai salah satu aspek dalam pembangunan suasana pendidikan anak usia dini sebagai penunjang terbentuknya karakter anak.
  2. Meningkatkan kenyamanan anak-anak melalui sarana penyimpanan sepatu di Pos PAUD Baitussalam dengan penggunaan limbah industry seperti plastic yang diolah dengan teknik pewarnaan yang aman dan finishing yang baik dan benar.
  3. Meningkatkan efektivitas dalam pemanfaatan area koridor dengan penambahan storage untuk alas kaki bagi penghuni PAUD Baitussalam.
  4. Menciptakan karakter dan mengembangkan kualitas lingkungan Pos PAUD Baitussalam agar kepercayaan orang tua terhadap lembaga pendidikan anak usia dini semakin meningkat.

 

Masyarakat Sasar

Masyarakat sasar dari rencana pengabdian masyarakat ini adalah Warga masyarakat pada PAUD Baitussalam, Cilentah Dalam, RT.06 / RW.08, Kec. Lengkong, Kel. Burangrang. Kota Bandung – Jawa Barat. Berjumlah 50 orang, Koordinasi dilakukan langsung kepada Kepala PAUD BAITUSSALAM Ibu Tini Suhartini, Cilentah Dalam, RT.06 / RW.08, Kec. Lengkong, Kel. Burangrang. Kota Bandung – Jawa Barat.

 

Solusi

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberi solusi atas permasalahan yang timbul di lingkungan PAUD Baitussalam, terutama di area depan bangunan dimana banyak anak-anak berlarian dan keluar masuk area PAUD. Lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi wadah untuk mengembangkan potensi diri anak, dimana diperlukan juga pendidikan kemandirian dari pengasuh, guru, ataupun orang tua. Sehingga luaran kegiatan ini disesuaikan dengan permasalahan yang telah disebutkan di Bab 1, yaitu dengan pembuatan model desain 1:1 berupa sarana penyimpanan sepatu anak yang dapat memfasilitasi kegiatan kemandirian anak. Selain itu dibuat juga rak penyimpanan alas kaki yang memanfaatkan plastik limbah industri. Dinding bangunan bagian samping PAUD juga dibuat finishing yang rapi dan menarik agar dapat menghidupkan suasana bermain di PAUD Baitussalam. Berdasarkan hasil survey lokasi, terdapat beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam PAUD Baitussalam. Menghadapi hal tersebut, permasalah-permasalahan tersebut pada akhirnya menjadi aplikasi fungsi yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan PAUD dalam sebuah mebel.

Luaran

Luaran akhir dari kegiatan PKM ini telah menghasilkan desain meja kerja, rak buku, dan meja-kursi siswa,  dalam menangani permasalahan ketidak nyamanan pada area kerja & sarana baca, sebagai berikut :

 

 

 

 

All participants then took thesis writing help prothesiswriter.com/ a -item multiple-choice test.